Minggu, 25 Desember 2011

Why I Put This Tree at home?



Pohon ini telah menghiasi rumah kami, sebagaimana di rumah-rumah mereka yang merayakan Natal pada umumnya. Sejak bayi sampai sekarang, saya merasa ada sesuatu yang kurang, apabila di saat perayaan Natal di rumah, pohon ini tidak terpasang. Ternyata setelah bertahun-tahun akhirnya saya sadar, bahwa ada suatu makna yang indah di balik sosok pohon cemara dihiasi hiasan dan lampu kerlap-kerlip dan sejumlah kado yang ada di bawah pohon tersebut. Suatu makna bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita. Mungkin secara tidak langsung itulah yang ingin disampaikan Tuhan pada saya sejak saya bayi bahwa "Aku mengasihimu".

Saya sangat tidak sependapat apabila ada pernyataan seperti: "Pohon Natal itu kan bawaan dari budaya Barat" atau pendapat "Kita tidak perlu yang seperti itu untuk Natal", dst. Memang, dari sudut pandang sejarahnya pohon natal merupakan tradisi dari bangsa-bangsa barat di abad 16 yang dimulai di Jerman lalu kemudian menyebar ke daratan Eropa lainnya dan Amerika bahkan kemudian dimanfaatkan oleh korporasi untuk kepentingan komersil (untuk sejarah panjangnya baca aja di http://en.wikipedia.org/wiki/Christmas_tree). Sekilas memang tidak memiliki makna, tetapi pohon natal tetaplah sebuah simbol dan sebuah simbol selalu memiliki makna. Walaupun (mungkin beberapa orang akan menganggapnya) tidak alkitabiah, tapi ada beberapa poin yang saya coba sampaikan mengapa pohon ini memiliki makna khusus  bagi saya

Simbol
Kita hidup dalam lautan simbol. Dan makna yang terkandung dalam tiap simbol memiliki arti khusus. Bagi saya yang tinggal di Indonesia pohon natal itu seperti ketupat di saat hari raya idul fitri atau warna merah dan emas di hari raya Imlek. Tetapi pohon natal bagi saya bukanlah sebuah simbol kebanggaan saya sebagai penganut iman Kristiani separti salib yang kami pasang di rumah (tentang hal itu mungkin akan saya bahas di kemudian hari). Pohon natal merupakan sebuah simbol perayaan suka cita karena Tuhan mengasihi kita. Oke, beberapa teolog akan menyerang saya dengan ayat dari Yeremia 10: 1-5, dan itu juga yang menjadi ayat rujukan yang digunakan para teolog di manca negara hingga keberadaan pohon natal kemudian menimbulkan kontroversi. Tetapi sebagai manusia merdeka dan bebas, kita diberikan kuasa untuk memberikan makna baru dalam sebuah simbol.Ada beberapa makna yang terkandung dalam pohon natal:

1. Perayaan Sukacita

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2: 10-14)

Peristiwa Natal merupakan sebuah suka cita, karena sang Juru Selamat, Kristus, sang Raja Semesta Alam datang ke tengah-tengah kita. Ia hadir dalam rupa manusia yang fana, sama serupa dengan kita dan Ia lahir dalam rupa seorang bayi. Kehadiran seorang bayi di tengah-tengah keluarga merupakan suatu sukacita, dan rancangan Tuhan selalu merupakan rancangan suka cita. Lalu bagaimana kita melukiskan suka cita tersebut?  Bagi saya lampu yang bergemerlapan bagai bintang dengan terang warna warni melambangkan suka cita tersebut. Coba nyalakan lampu tersebut di ruang keluarga yang gelap. Indah bukan? Sejenak stress kita berkurang. Seperti itulah suka cita, apabila ada hadirat Kristus dalam hatimu yang gelap. Penuh warna dan menyejukan. Natal merupakan peristiwa yang indah. Ini saat yang terbaik. Apabila saat ini hatimu gelap, coba pandangi lampu pohon natal ditengah ruangan gelap, dan renungkan bahwa hatimu yang gelap sesungguhnya ingin Ia ubahkan dengan sukacita. Sekedar catatan kecil dari saya: anak-anak selau gembira dan senang melihat lampu yang ada pada pohon natal dan penuh keluguan mereka meresponnya dengan ekspresi keceriaan. Itulah yang Tuhan inginkan dari kita

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.(Markus 10: 14-15)
So, please jangan rusak keceriaan anak-anak di waktu Natal dengan pemahaman teologis nan rumit yang tidak dipahami mereka. Biarkan pengalaman dan tuntunan Tuhan sendiri yang mencerahkan pikiran mereka di kemudian hari sehingga mereka bisa memahami makna natal yang hakiki.

2. Tuhan Mengasihi Kita dan Ia Ingin Memberikan Hadiah Terindah Bagi Kita

Mari kita perhatikan sejenak pohon natal di rumah kita. Perhatikan struktur dan dekorasinya. Mari kita uraikan satu persatu. Pohon Cemara merupakan bentuk yang paling sering digunakan dan menurut pandangan saya paling logis untuk menyatakan sebuah simbol. 1. Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan "hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya. It's evergreen, dan itulah simbol bahwa kasih Tuhan bagi kita akan selalu hijau dan tidak pernah rontok, selalu kekal seperti daun pohon cemara. 2. Yesus pokok dan kitalah carangnya tinggalah di dalam-Nya pasti kau berbuah, itu lah makna dari berbagai hiasan warna warni nan indah yang sering kita gantungkan di pohon natal. Hiasan ornamen-ornamen di pohon natal by design tampak seperti buah di pohon tersebut. 3. Ornamen Bintang atau salib di puncak pohon natal melambangkan bahwa kasih itu datangnya dari Tuhan dan sifatnya menyebar hingga ke bawah, bintang selalu merujuk pada bintang yang menjadi penanda bagi mereka yang ingin menemui Yesus ketika Ia lahir. Perhatikan bentuk pohon cemara yang bentuk dasarnya adalah segitiga. Filosofinya dapat diuraikan secara singkat bahwa kasih yang terpusat dari Kristus diberikan-Nya bagi semua orang dan menyebar bagi bangsa-bangsa. 4. Hadiah/ kado di bawah pohon natal (oke, kadang-kadang kado itu cuma hiasan yang kita buat) melanbangkan melalui natal Tuhan ingin memberikan hadiah terbesar bagi kita. Tidak ada hadiah yang lebih besar dari keselamatan. Allah sendiri memberikan Putera-Nya bagi kita dan Ia memberikan nyawa-Nya bagi kita agar kita selamat. Itulah hadiah yang ingin Tuhan berikan sepanjang Natal.

Yohanes  15: 13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Penutup
Itulah pendapat singkat saya tentang  pohon natal dan mengapa saya ingin memasangnya di hari Natal. Mau memasangnya atau tidak itu merupakan sebuah pilihan. Dan semua paparan yang saya tuliskan di atas merupakan alasan dari pilihan saya. Jika anda atau teman-teman anda ingin memasangnya di rumah, ingatlah pada maknanya bukan pada ukurannya dan mewahnya ornamen. Ingatlah bahwa Tuhan mengasihi anda. GBU.  Merry Christmas for all.

______________________________
*) Tulisan ini boleh anda share dengan rekan-rekan anda yang lain dengan bebas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar