Kamis, 29 Desember 2011

Menggapai Bintang: Optimisme Animasi Nasional


Beberapa minggu terakhir, di jam-jam kartun pagi kita bisa menemukan serial animasi yang agak berbeda dari yang ditayangkan. Yup, itulah serial Menggapai Bintang, sebuah animasi hasil karya anak bangsa di tengah-tengah dominasi animasi-animasi impor. Serial yang ditayangkan di tanggal 5-23 Desember 2011 ini menawarkan cerita-cerita ringan di seputar kehidupan sehari-hari. Walaupun ringan, tetapi bobot nilai persahabatan, dan pendidikan cukup terasa di dalam animasi berdurasi 30 menit ini.

Dalam satu durasi tayang, kita disuguhkan dua episode yang menceritakan kehidupan seorang remaja yang duduk di bangku SMP bernama Pandu sebagai tokoh sentral cerita. Walaupun formula yang digunakan animasi ini mengingatkan kita pada Film Boneka Si Unyil ataupun ACI: Aku Cinta Indonesia, tokoh Pandu dalam Menggapai Bintang bukanlah sosok tokoh ideal seperti pendahulunya. Pandu adalah anak biasa, tidak terlalu menonjol dalam pelajaran emosian, jahil dan cenderung menjadi trouble maker. Keberadaan tokoh semacam Pandu inilah yang menambah penilaian penulis blog pada Menggapai Bintang mengingat animasi lokal lainnya cenderung mengedepankan tokoh-tokoh "ideal" yang garing dan menggurui.

Pandu dikelilingi oleh tiga sahabatnya yaitu Asri, Airin dan Luki. Asri adalah seorang gadis cantik berkacamata yang cerdas namun agak ketus dan judes apabila menghadapi kejahilan dan ulah Pandu (sepertinya keduanya memiliki perasaan suka diantara keduanya). Airin, seorang gadis manis anak pasangan guru yang tampak kalem dan lembut, ia mewakili hati dari keempat sahabat ini. Luki merupakan sahabat Pandu yang kelihatannya cukup sabar menghadapi segala tingkah polah Pandu.

Secara keseluruhan cerita, animasi yang disoponsori oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini bisa dikatakan cukup lumayan. Dan muatan edukasi yang terselip juga disampaikan dengan bahasa yang tidak terlalu kaku tanpa mengganggu jalannya cerita. Dari segi visual dan grafis animasi, Menggapai Bintang memiliki kualitas di atas rata-rata animasi lokal sejenis di Indonesia, karena itu kita tidak seharusnya membandingkan kualitas animasi Menggapai Bintang dengan animasi impor yang sudah lebih maju. Ini yang terbaik yang kita punya.  Beberapa nama penulis dan editor sekenario bukan nama yang asing bagi penulis blog ini begitu pula tim kreatifnya. Dan kesemua tim kreatif memiliki track record yang cukup baik dalam bidang seni visual. Hal inilah yang kenudian mengangkat optimisme penulis blog akan suatu kebangkitan animasi lokal.

The Good:  Desain karakter, cerita, soundtrack dan jam tayang di tiga stasiun tv patut mendapat acungan jempol dan applause dari semua penggemar animasi.

The Bad: tagline judul Film Animasi Pembentukan Karakter terdengar mengganggu dan memaksakan, dan sudah dapat terlihat siapa yang mensponsori film ini. Bagi penulis judul Serial Animasi Menggapai Bintang sudah cukup pas. Oh iya, apakah program2 Kemendikbud yang diiklankan sudah terealisasikan secara efektif dan efisien?

The Question: Apakah serial animasi ini akan dilanjutkan produksinya untuk seasson dua? Apakah Menggapai Bintang akan muncul dalam format dvd original? Kita tunggu saja.
Penilaian: 8/10
________________________________
*) Desain karakter Asri adalah desain karakter favorit saya dalam serial ini

Rabu, 28 Desember 2011

THE ART of TRANSFORMERS Part 1: Toy's Box Art

Bagi penulis blog, Transformers bukan hanya sekedar produk mainan, animasi ataupun franchise film layar lebar yang terkenal, lebih dari itu, Transformers merupakan sebuah karya seni. Ya, Transformers memang merupakan karya seni dan desain kontemporer. Alasan penulis mengemukakan pendapat ini bukan tanpa alasan atau berdasarkan pandangan subyektif belaka, hal ini didasari pada bagaimana para konseptor dari Transformers membuat sebuah produk mainan dimana sebuah kendaraan atau gadget yang berubah menjadi sosok robot-robot keren (bagi yang belum mengetahui informasi ini, Transformers memang lahir dari produk mainan terlebih dahulu di awal era 1980-an). Tentu saja yang harus mendapatkan acugan jempol adalah para desainer mainan yang menciptakan para robot in diaguise ini. Mereka harus menuangkan imajinasi yang mereka miliki untuk mewujudkan sosok robot yang mampu berubah menjadi kendaraan dan benda-benda (atau makhluk hidup) yang ada di sekitar kita dengan sempurna, dan ini bukanlah hal yang mudah karena melibatkan riset dan percobaan.

Ketika produk Transformers dipasarkan, sebuah karya seni lainnya diperlukan yaitu gambar ilustrasi. Para ilustrator juga dituntut untuk menuangkan imajinasi mereka dalam menggambarkan bagaimana para robot Transformers berinteraksi satu sama lain dalam pertempuran antar robot yang cukup seru dan bisa dicerna oleh pikiran anak-anak. Penulis memiliki kekaguman atas gambar-gambar ilustrasi yang dibuat untuk kemasan box mainan Transformers yang beredar di tahun 1980-an. Semuanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan cat dan kuas. Pertempuran yang digambarkan begitu seru, semua tokohnya digambar berdasarkan produk mainannya, selain itu daya tarik lain adalah adanya beberapa karakter robot yang digambarkan memperlihatkan proses perubahan wujud mereka. Semuanya digambarkan secara detail.
Berikut ini adalah ilustrasi dari kemasan box dari produk mainan Transformers dari tahun 1984 hingga 1987:

1984 Box Art
Inilah ilustrasi pertempuran para Transformers di tahun 1984. Wujud para tokohnya diambil langsung dari produk mainannya, sehingga beberapa karakter tampak kaku. Dari komposisi karkter dan warna latar belakang yang dikontraskan, kita sudah dapat menentukan mana jagoan dan mana lawan secara sekilas. Karakter Optimus Prime sebagai tokoh utama ditonjolkan di sini.

1985 Box Art

Ilustrasi box art di tahun 1985. Pertempuran digambarkan terasa lebih seru dan detail tiap karakternya juga memukau. Fokus karakter ada pada para Dinobot dan Devastator, karakter favorit fans Transformers pada masa itu. 

1986 Box Art
Ilustrasi box art 1986, tokoh Metroplex sebagai Autobot base menjadi fokus utama dan dikelilingi oleh sejumlah karakter-karakter baru yang dimunculkan pada masa itu. Beberapa diantaranya adalah tokoh-tokoh dari film Transformers The Movie, yang dirilis pada tahun yang sama.

1987 Box Art


Ilustrasi box art produk Transformers di tahun 1987. Tokoh-tokohnya diambil dari versi anime Transformers:Headmasters dan sejumlah tokoh baru dari season 4 animasi Transformers di Amerika dan juga beberapa tokoh dari komik Transformers produksi Marvel Comics.

Selasa, 27 Desember 2011

My Artworks at STORY no.29


Akhirnya majalah STORY no.29 terbit juga. Kali ini penulis blog kebagian mengerjakan dua pekerjaan ilustrasi. Keduanya digunakan untuk ilustrasi cerita:

THE BLACK CAT 


Ilustrasi ini digunakan untuk section "Cerita Dari Negeri Seberang" karya Boyke Abdillah Bakar. Cerita yang ditulis berbahasa Inggris ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda bernama Fino yang merasa dirinya 'dihantui' oleh seekor kucing hitam.


BINTANG PADAM



Ilustrasi ini digunakan pada cerita science fiction yang berjudul Bintang Padam karya Usi Fahrisa Nur. Kisahnya menceritakan tentang gadis bernama Bulan yang menjadi anak terpilih sebagai wakil dari planet Bumi oleh Departemen Keamanan Bima Sakti. Bulan bersama para remaja dari planet-planet lainnya terpilih untuk menjalankan sebuah misi penting yaitu menyelamatkan galaksi Bima Sakti dari kehancuran total!

Untuk lebih mengenal tentang majalah STORY lebih akrab silahkan gabung ke Story Teenlit Magazine (Official Group)

Senin, 26 Desember 2011

Speed Drawing: BATMAN

Medium: A4 Sketch Book Paper
Tools: Marker
Time: 20 minutes
Batman (c) DC Comics



Dua puluh menit bersama spidol sembari menunggu murid kursus yang sedang menggambar...

Minggu, 25 Desember 2011

Resensi Buku: TRANSFORMERS VAULT

For the first time ever, here is the complete story of Transformers, everyone's favorite robots in disguise. Loaded with never-before-seen images, this book is a guide to the epic battle between the Autobots and Decepticons, as it began with toys and television and continued to comics, film, games and other media. There's something here for all generations, from classic toys that have become sought-after collectibles to amazing high-tech visuals of three live actions films.


Hasbro has opened it official archives, gathering more than 250 images and several featured pieces of memorabilia. Look inside for a sheet of Generation One tech specs with a secret revealer, a rare pencil sketch from comics artist Casey Coller, an unseen character profile for Hot Rod from the 1986 film, an animation cel, and much more. Exclusive photo of Japanese Transformers prototypes, archival development art, and brand-new information about the future of the Transformers makes this the ultimate package for every fan. (Sinopsis Transformers Vault)

Judul buku :     TRANSFORMERS VAULT : The Complete Transformers Universe
Penulis       :     Pablo Hidalgo
Pengantar  :     Peter Cullen (pengisi suara Optimus Prime)
Penerbit     :     Abrams, 115 West 18th Street New York, NY 10011
ISBN           :     978-0-8109-9868-1
Format       :     Hard Cover
Halaman     :     162
Harga         :     U.S $ 35.00  (Rp 375.000,- [harga Peri-Plus]


Dikemas dalam sebuah kotak berwarna biru, inilah buku referensi Transformers yang wajib dimiliki oleh para fans Transformers.


Di sini kita bisa melihat dan mengetahui asal usul Transformers dari Diaclone dan Microman buatan Takara (sekarang Takara Tomy), selain itu sketsa konsep dan prototype dari sejumlah mainan keren Transformers yang bahkan tidak dirilis ditampilkan dalam buku ini.


Informasi mengenai produk Transformers baik yang dirilis maupun dibatalkan, baik dari Diaclone sampai produk terbaru Dark of The Moon bisa ditemukan dalam buku ini, selain itu kita juga disuguhkan dengan sejumlah foto-foto produk dengan kualitas tinggi, membuat buku ini layak dimiliki oleh fans hardcore seperti penulis blog ini.


walaupun bukan sebuah artbook, buku ini memuat beberapa sketsa konsep produk dan ilustrasi yang cukup keren untuk dijadikan bahan referensi. Beberapa artwork dan sketsa konsep yang ditampilkan bahkan tidak pernah diterbitkan atau direalisasikan sebelumnya.


Selain produk mainan, buku ini mengulas pula tentang sejarah perkembangan serial animasi Transformers mulai dari Generation 1 hingga Transformers: Prime yang disertai dengan sejumlah screen capture, cel animasi hingga desain karakter yang membuat buku ini menjadi menarik untuk dimiliki

 
Dalam buku ini dibahas pula mengenai Transformers dalam dunia komik. Pembahasannya cukup komprehensif, sehingga para pembaca diajak untuk menyelami sejarah komik-komik Transformers dari era Marvel, UK Exclusives hingga Dreamwave dan IDW. Selain itu disinggung juga tentang perkembangan manga Transformers yang hanya diterbitkan di Jepang.


Buku ini juga memberikan apresiasi dan perhatian khusus pada Transformers Jepang dan juga karakter-karakternya. Sayangnya ulasan mengenai Transformers Jepang terasa kurang mendalam di sini. Materi ulasan lain yang cukup menarik untuk disimak adalah kehadiran Transformers dalam bentuk lain, seperti dalam format video games. Ulasan lain dari buku ini yang tidak akan dilewatkan begitu saja oleh para fans adalah tentang dibalik kesuksesan franchise  film layar lebar Transformers.


Daya tarik lain dari buku ini adalah sejumlah bonus menarik yang disertakan seperti, ilustrasi poster Transfomers The Animated Movie (1986), katalog mainan Generation one, Tiket masuk penayangan Transformers: the Movie 2007 dan masih banyak lagi.

Rekomendasi:    Layak Beli
Nilai                :    8/10

Tokumei Sentai GOBUSTER


It's Time for Buster!

"A long time ago, among moutains far from any civilization, there was a center researching on human innovation. One day, the main computer of the research became malicious and went berserk. Humanity managed to stop this, and peace came back...or so it seemed.

Humans, now in peace, predicting that their enemy could go berserk and attack another time, decided to build giant robots and machine, and trained chosen warriors to fight against it. Finally, this day has come. The name of the team formed to fight against the enemy is Tokumei Sentai Go-Busters! Now their battle begin."

Kaizoku Sentai Gokaiger akan segera menghabisi masa tayangnya di tahun 2012, sementara TOEI mulai menyiapkan seri super sentai ke-36 yang akan mulai tayang  pada 26 Februari 2012 nanti yaitu Tokumei Sentai Gobuster




Rumor yang beredar tentang seri ini mengatakan bahwa para Gobuster akan mengusung tema yokai sebagai musuh yang akan mereka perangi, konsep ini mengingatkan kita pada Ninja Sentai Kakuranger, tapi saat ini kami belum bisa memberikan konfirmasi mengenai hal ini. Sementara itu mengenai konsep dari para Gobuster sendiri adalah robot partner yang disebut Buddy-roids. Buddy-roids ini sepertinya menggabungkan konsep Engine Aibo dari Go-onger dan Imajin dari Kamen Rider Den-O. Pergeseran konsep super sentai terlihat mulai bergeser dari pakem Super Sentai sebelumnya, hal ini bisa kita lihat pada kostum Gobuster yang menyerupai jaket dan bukan menggunakan spandex. Untuk konsep mecha-nya sendiri TOEI kembali menyuguhkan Beast-Vehicle. Gobuster sendiri terdiri dari Red Buster yang mengambil wujud Cheetah, Blue Buster yang mengambil wujud  gorila dan Yellow Buster yang mengambil wujud kelinci. 

Sebuah sumber menyatakan bahwa para Gobuster akan memulai debut mereka sebagai cameo dalam Kaizoku Sentai Gokaiger vs Uchuu Keiji Gavan. Kita tunggu saja kehadiran mereka. Stay terus di blog ini untuk update Gobuster selanjutnya. 


Why I Put This Tree at home?



Pohon ini telah menghiasi rumah kami, sebagaimana di rumah-rumah mereka yang merayakan Natal pada umumnya. Sejak bayi sampai sekarang, saya merasa ada sesuatu yang kurang, apabila di saat perayaan Natal di rumah, pohon ini tidak terpasang. Ternyata setelah bertahun-tahun akhirnya saya sadar, bahwa ada suatu makna yang indah di balik sosok pohon cemara dihiasi hiasan dan lampu kerlap-kerlip dan sejumlah kado yang ada di bawah pohon tersebut. Suatu makna bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita. Mungkin secara tidak langsung itulah yang ingin disampaikan Tuhan pada saya sejak saya bayi bahwa "Aku mengasihimu".

Saya sangat tidak sependapat apabila ada pernyataan seperti: "Pohon Natal itu kan bawaan dari budaya Barat" atau pendapat "Kita tidak perlu yang seperti itu untuk Natal", dst. Memang, dari sudut pandang sejarahnya pohon natal merupakan tradisi dari bangsa-bangsa barat di abad 16 yang dimulai di Jerman lalu kemudian menyebar ke daratan Eropa lainnya dan Amerika bahkan kemudian dimanfaatkan oleh korporasi untuk kepentingan komersil (untuk sejarah panjangnya baca aja di http://en.wikipedia.org/wiki/Christmas_tree). Sekilas memang tidak memiliki makna, tetapi pohon natal tetaplah sebuah simbol dan sebuah simbol selalu memiliki makna. Walaupun (mungkin beberapa orang akan menganggapnya) tidak alkitabiah, tapi ada beberapa poin yang saya coba sampaikan mengapa pohon ini memiliki makna khusus  bagi saya

Simbol
Kita hidup dalam lautan simbol. Dan makna yang terkandung dalam tiap simbol memiliki arti khusus. Bagi saya yang tinggal di Indonesia pohon natal itu seperti ketupat di saat hari raya idul fitri atau warna merah dan emas di hari raya Imlek. Tetapi pohon natal bagi saya bukanlah sebuah simbol kebanggaan saya sebagai penganut iman Kristiani separti salib yang kami pasang di rumah (tentang hal itu mungkin akan saya bahas di kemudian hari). Pohon natal merupakan sebuah simbol perayaan suka cita karena Tuhan mengasihi kita. Oke, beberapa teolog akan menyerang saya dengan ayat dari Yeremia 10: 1-5, dan itu juga yang menjadi ayat rujukan yang digunakan para teolog di manca negara hingga keberadaan pohon natal kemudian menimbulkan kontroversi. Tetapi sebagai manusia merdeka dan bebas, kita diberikan kuasa untuk memberikan makna baru dalam sebuah simbol.Ada beberapa makna yang terkandung dalam pohon natal:

1. Perayaan Sukacita

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2: 10-14)

Peristiwa Natal merupakan sebuah suka cita, karena sang Juru Selamat, Kristus, sang Raja Semesta Alam datang ke tengah-tengah kita. Ia hadir dalam rupa manusia yang fana, sama serupa dengan kita dan Ia lahir dalam rupa seorang bayi. Kehadiran seorang bayi di tengah-tengah keluarga merupakan suatu sukacita, dan rancangan Tuhan selalu merupakan rancangan suka cita. Lalu bagaimana kita melukiskan suka cita tersebut?  Bagi saya lampu yang bergemerlapan bagai bintang dengan terang warna warni melambangkan suka cita tersebut. Coba nyalakan lampu tersebut di ruang keluarga yang gelap. Indah bukan? Sejenak stress kita berkurang. Seperti itulah suka cita, apabila ada hadirat Kristus dalam hatimu yang gelap. Penuh warna dan menyejukan. Natal merupakan peristiwa yang indah. Ini saat yang terbaik. Apabila saat ini hatimu gelap, coba pandangi lampu pohon natal ditengah ruangan gelap, dan renungkan bahwa hatimu yang gelap sesungguhnya ingin Ia ubahkan dengan sukacita. Sekedar catatan kecil dari saya: anak-anak selau gembira dan senang melihat lampu yang ada pada pohon natal dan penuh keluguan mereka meresponnya dengan ekspresi keceriaan. Itulah yang Tuhan inginkan dari kita

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.(Markus 10: 14-15)
So, please jangan rusak keceriaan anak-anak di waktu Natal dengan pemahaman teologis nan rumit yang tidak dipahami mereka. Biarkan pengalaman dan tuntunan Tuhan sendiri yang mencerahkan pikiran mereka di kemudian hari sehingga mereka bisa memahami makna natal yang hakiki.

2. Tuhan Mengasihi Kita dan Ia Ingin Memberikan Hadiah Terindah Bagi Kita

Mari kita perhatikan sejenak pohon natal di rumah kita. Perhatikan struktur dan dekorasinya. Mari kita uraikan satu persatu. Pohon Cemara merupakan bentuk yang paling sering digunakan dan menurut pandangan saya paling logis untuk menyatakan sebuah simbol. 1. Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan "hidup kekal", sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara selalu hijau daunnya. It's evergreen, dan itulah simbol bahwa kasih Tuhan bagi kita akan selalu hijau dan tidak pernah rontok, selalu kekal seperti daun pohon cemara. 2. Yesus pokok dan kitalah carangnya tinggalah di dalam-Nya pasti kau berbuah, itu lah makna dari berbagai hiasan warna warni nan indah yang sering kita gantungkan di pohon natal. Hiasan ornamen-ornamen di pohon natal by design tampak seperti buah di pohon tersebut. 3. Ornamen Bintang atau salib di puncak pohon natal melambangkan bahwa kasih itu datangnya dari Tuhan dan sifatnya menyebar hingga ke bawah, bintang selalu merujuk pada bintang yang menjadi penanda bagi mereka yang ingin menemui Yesus ketika Ia lahir. Perhatikan bentuk pohon cemara yang bentuk dasarnya adalah segitiga. Filosofinya dapat diuraikan secara singkat bahwa kasih yang terpusat dari Kristus diberikan-Nya bagi semua orang dan menyebar bagi bangsa-bangsa. 4. Hadiah/ kado di bawah pohon natal (oke, kadang-kadang kado itu cuma hiasan yang kita buat) melanbangkan melalui natal Tuhan ingin memberikan hadiah terbesar bagi kita. Tidak ada hadiah yang lebih besar dari keselamatan. Allah sendiri memberikan Putera-Nya bagi kita dan Ia memberikan nyawa-Nya bagi kita agar kita selamat. Itulah hadiah yang ingin Tuhan berikan sepanjang Natal.

Yohanes  15: 13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Penutup
Itulah pendapat singkat saya tentang  pohon natal dan mengapa saya ingin memasangnya di hari Natal. Mau memasangnya atau tidak itu merupakan sebuah pilihan. Dan semua paparan yang saya tuliskan di atas merupakan alasan dari pilihan saya. Jika anda atau teman-teman anda ingin memasangnya di rumah, ingatlah pada maknanya bukan pada ukurannya dan mewahnya ornamen. Ingatlah bahwa Tuhan mengasihi anda. GBU.  Merry Christmas for all.

______________________________
*) Tulisan ini boleh anda share dengan rekan-rekan anda yang lain dengan bebas...

Merry Christmas 2011

"Ing dina iki wis miyos Juru Slametmu ana ing kuthané Sang Prabu Dawud, yakuwi Sang Kristus kang jumeneng Gusti. Déné tengerané mengkéné: Kowé bakal weruh bayi sing digedhong, sumèlèh ana ing wadhah pakaning kéwan." [Lukas 2:11-12]