Tampilkan postingan dengan label Transformers. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Transformers. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2012

THE ART of TRANSFORMERS Part 2: Generation One Optimus Prime/ G1 Convoy Artworks for Toys' Boxarts

Tokoh Optimus Prime memang merupakan tokoh penting dalam dunia Transformers. Ia merupakan pemimpin dari kelompok Autobot. Sosok pemimpin ideal, seorang petarung handal dan sosok teman yang ideal bagi tokoh kartun 1980-an. Penggambaran sosok ini pun terlukis dalam sejumlah artwork untuk box mainan Transformers masa itu. 

Original Generation 1 Optimus Prime

Boxart pertama mainan Optimus Prime produksi 1984 dikerjakan oleh seorang seniman Amerika, ketika produk seri mainan Diaclone buatan Takara diadaptasi dan dibeli lisensinya oleh Hasbro. Penggambaran karakter Optimus Prime disesuaikan dengan bentuk fisik mainannya. Hal ini disebabkan karena pada versi Diaclone Takara, ilustrasi boxart dari Battle Convoy (nama asli Optimus Prime) menggunakan ilustrasi fotografi. Penggunaan gambar ilustrasi sebenarnya sudah dilakukan pada kemasan Diaclone untuk pasar Eropa. Gaya ilustrasi boxart pada kemasan Transformers sepertinya menyesuaikan diri dengan ilustrasi box art pada seri Diaclone selanjutnya.

Box Battle Convoy

Box Battle Convoy versi Eropa

Box Optimus Prime 1984

Di tahun 1985, Takara "membawa kembali" Transformers untuk "pulang" ke Jepang di bawah label Tatakae! Cho Robot Seimeitai! Transformers. Serial-nya pun kemudian didubbing ke dalam bahasa Jepang. Seri mainan-nya pun dirilis ulang. Optimus Prime kembali mendapatkan nama Convoy untuk pasar Jepang. Kemasannya pun mendapatkan ilustrasi yang sedikit berbeda, sehingga pemimpin Autobot (di Jepang di sebut juga sebagai Cybertron) ini terlihat tidak kaku walaupun penggambarannya di buat mirip.

Box C-01 Convoy 1985

Gambar Ilustrasi Convoy/Optimus Prime versi Jepang,
bandingkan dengan gambar di bawahnya




Pada tahun 1986, tokoh kesayangan kita semua ini akhirnya dimatikan dalam  film animasi Transformers The Movie, dan kemudian di hidupkan kembali di akhir season  ketiga serial animasinya.  Kemudian pada tahun 1988, dalam versi komik buatan Marvel, diceritakan tubuh Optimus Prime hancur dan kemudian mendapatkan tubuh baru dengan kekuatan Power Master dan lahirlah wujud baru dari Optimus Prime yaitu Power Master Optimus Prime. Hasbro pun kemudian merilis mainan Optimus Prime yang baru ini. Akan tetapi mainan ini berasal dari tokoh Super Ginrai, tokoh sentral dari anime  Transformers: Masterforce. Dan asal usul keduanya pun berbeda. Walaupun kemudian pada kemasan mainan keduanya, sepertinya Hasbro dan Takara menggunakan ilustrasi yang sama.

Gambar Ilustrasi
Power Master Optimus Prime / Super Ginrai

Box Power Master Optimus Prime 1988
Bandingkan dengan gambar di bawah


Box C-307 Godmaster-Super Ginrai 1988

Karakter Ginrai dalam Masterforce pun mendapatkan bentuk upgrade yaitu God Ginrai. God Ginrai merupakan bentuk kombinasi antara Super Ginrai dengan Godbomber. Gambar Ilustrasi God Ginrai seakan menutupi keterbatasan artikulasi dari mainan karakter tersebut. Bahkan wujudnya terlihat lebih keren dari pada yang terlihat di anime. Belakangan di tahun 2003, ketika Hasbro merilis Comerative Series seri kedua, God Ginrai dikemas ulang menjadi Power Master Optimus Prime with Apex Armor dengan menggunakan ilustrasi yang sama dengan C-310 God Ginrai.

Gambar ilustrasi
God Ginrai / Power Mater Optimus Prime
with Apex Armor

Box C-310 God Ginrai

Box Transformers Comerative II
Power Master Optimus Prime
with Apex Armor 2003


Di Tahun 1989, popularitas Transformers agak tergeser dengan keberadaan action figure lain seperti G.I.Joe dan mainan lain seperti Micro Machine yang berwujud lebih kecil namun menarik. Hasbro sepertinya terbawa arus sehingga mengeluarkan lini baru untuk Transformers yaitu Action Masters. Action Masters memiliki latar belakang cerita (yang dibuat sendiri oleh Hasbro) yang aneh untuk dunia Transformers yaitu, para Transformers kehilangan kemampuan mereka untuk berubah bentuk dan mereka memanfaatkan energi baru serta membangun persenjataan baru. Persenjataan itu tentu saja kendaraan tempur yang bisa berubah. Walaupun demikian, pada ilustrasi kemasannya, sosok Optimus Prime digambarkan lebih mirip dengan versi originalnya. Hanya saja sekarang ia mengendarai sebuah Truk Trailer!

Ilustrasi Action Master Optimus Prime

Ilustrasi untuk Box Armored Convoy Optimus Prime
Cukup mengganggu memang melihat gambar Optimus Prime
mengendarai truk ini.
Bukannya Optimus Prime sendiri adalah sebuah truk?

Box Transformers Action Masters: Optimus Prime
with Armored Convoy.
Ini pasti joke dari Hasbro,
bukankah Optimus Prime = Convoy?


Sementara itu di Jepang, karakter Convoy berevolusi lebih jauh dari yang dibayangan oleh fans Optimus Prime di Amerika. Di Jepang Convoy diceritakan mengalami kematian hingga dua kali (kematian keduanya di awal seri Transformers: Headmasters). Ketika kisah Transformers sudah lagi tidak dibuatkan seri anime-nya. Takara membuat cerita lanjutan dari Transformers di majalah Terebi Magzine dan Bon-bon Comics. Salah satu kisahnya berjudul Transformers: Battle Stars. Dalam cerita itu dikisahkan bahwa Convoy dihidupkan kembali menggunakan energi baru dan berinkarnasi menjadi Star Convoy. Inilah penggambaran klimaks karakter Convoy dalam Generation 1 universe versi Jepang. 

Ilustrasi Star Convoy

Box C-372 Star Convoy


Senin, 02 Januari 2012

The Sound of Transformers: Transformers The Movie: The Original Motion Picture Soundtrack (1986)

Sukses sebuah film layar lebar pasti akan melahirkan sejumlah gimmick lain. Salah satunya album kompilasi soundtrack yang berisi lagu pengiring atau ilustrasi musik dalam film tersebut. Sebagian besar film layar lebar tentu saja ikut melahirkan kompilasi lagu-lagu yang terdapat dalam film tersebut ke dalam sebuah album, entah itu dalam bentuk CD ataupun media rekaman lainnya, tak terkecuali bagi trilogi Transformers The Movie, Revenge of The Fallen dan Dark of The Moon. Bagi beberapa fans anyar Transformers, tentu akan berkata bahwa album soundtracknya keren. Tapi tidak bagi penulis blog, yang kecewa dengan tiga album soundtrack trilogi Transformers the Movie.


Franchise Transformers bukan merupakan barang baru atau sebuah pop culture robot yang lahir di tahun 2007 (thanks Mr. Spielberg and Mr.Bay to bring our robot in disguise alive). Transformers adalah mahakarya tahun 1980-an. Menyusul sukses di season pertama dan kedua serial animasi Transformers di tahun 1980-an, pada tahun 1986 dibuatlah film layar lebar pertama bagi para robot ini dalam Transformers The Movie yang dirilis pada tanggal 8 Agustus 1986 dan sutradarai oleh Nelson Shin. Film berdurasi 84 menit ini bercerita tentang pertikaian Autobot dan Decepticons di masa depan (menurut film tersebut tahun 2005!). Dalam film yang memiliki rating Parental Guidance ini diperlihatkan bagaimana Optimus Prime gugur. Para Autobot yang tersisa berusaha mencari sosok pemimpin baru dan mereka harus menghadapi pemimpin baru Decepticons yaitu Galvatron dan juga ancaman dari Unicron. Tetapi soal ini kita kan bahas di lain waktu.

Transformers the Movie juga melahirkan album soundtrack. Album Transformers The Movie: The Original Movie Soundtrack, berisi 10 singles yang terdiri dari lagu pengiring dan ilustrasi musik yang semuanya diperdengarkan dalam film secara utuh! Musik heavy metal, hard rock dan diiringi dengan alunan synthesizer khas musik tahun 1980-an. Membuat album ini terasa klasik namun menarik. Inilah Soundtrack Transformers terbaik sepanjang masa. 

Berikut ini daftar lagu yang terdapat dalam album ini:
  1. The Touch   by  Stan Bush
  2. Instruments of Destructions  by  N.RG
  3. Death of Optimus Prime  by  Vince DiCola
  4. Dare  by  Stan Bush
  5. Nothin's Gonna Stand in Our Way by  Spectre General
  6. The Transformers Theme  by  Lion
  7. Escape  by  Vince DiCola
  8. Hunger  by Spectre General
  9. Autobot/Decepticons Battle  by  Vince Di Cola
  10. Dare to be Stupid   by "Wierd Al" Yankovic 
Lagu unggulan penulis blog adalah The Touch, yang menjadi lagu pengiring pada adegan dimana Optimus Prime seorang diri menantang para Decepticons dan akhirnya secara heroik bertarung dengan Megatron. Lagu Instruments of Destructions dianggap penulis blog sebagai lagu ideal untuk "Decepticons Theme Song". Sementara itu, cobalah melihat salah satu artwork box art mainan Transformers (lihat postingan sebelumnya) sambil mendengarkan single instrumental Autobot/Decepticons Battle atau dengarkan Transformers Theme dengan balutan musik hard rock. Singkat kata, setiap lagu yang terdapat pada album ini mengingatkan kembali dan membawa kita ke dunia Transformers the Movie.

Album ini pernah dirilis di Indonesia, di bawah Hin's Collections, yang pada masa 1980-an merilis album-album soundtrack anime dan tokusatsu pada masa itu dalam format kaset. Karena keterbatasan wawasan masa itu, album Transformers The Movie ini diperlakukan sebagaimana lagu-lagu untuk anak-anak dengan menambahkan bonus poster dan mainan.   

Album Transformers The Movie: The Original Motion Picture Soundtrack dapat diunduh pada link di bawah ini:
http://www.filestube.com/695e7924918445d903e9,g/TRNSFRM1985SNDTRK.html

untuk link MEGAUPLOAD:
http://www.megaupload.com/?d=7VK1A0FH

Rabu, 28 Desember 2011

THE ART of TRANSFORMERS Part 1: Toy's Box Art

Bagi penulis blog, Transformers bukan hanya sekedar produk mainan, animasi ataupun franchise film layar lebar yang terkenal, lebih dari itu, Transformers merupakan sebuah karya seni. Ya, Transformers memang merupakan karya seni dan desain kontemporer. Alasan penulis mengemukakan pendapat ini bukan tanpa alasan atau berdasarkan pandangan subyektif belaka, hal ini didasari pada bagaimana para konseptor dari Transformers membuat sebuah produk mainan dimana sebuah kendaraan atau gadget yang berubah menjadi sosok robot-robot keren (bagi yang belum mengetahui informasi ini, Transformers memang lahir dari produk mainan terlebih dahulu di awal era 1980-an). Tentu saja yang harus mendapatkan acugan jempol adalah para desainer mainan yang menciptakan para robot in diaguise ini. Mereka harus menuangkan imajinasi yang mereka miliki untuk mewujudkan sosok robot yang mampu berubah menjadi kendaraan dan benda-benda (atau makhluk hidup) yang ada di sekitar kita dengan sempurna, dan ini bukanlah hal yang mudah karena melibatkan riset dan percobaan.

Ketika produk Transformers dipasarkan, sebuah karya seni lainnya diperlukan yaitu gambar ilustrasi. Para ilustrator juga dituntut untuk menuangkan imajinasi mereka dalam menggambarkan bagaimana para robot Transformers berinteraksi satu sama lain dalam pertempuran antar robot yang cukup seru dan bisa dicerna oleh pikiran anak-anak. Penulis memiliki kekaguman atas gambar-gambar ilustrasi yang dibuat untuk kemasan box mainan Transformers yang beredar di tahun 1980-an. Semuanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan cat dan kuas. Pertempuran yang digambarkan begitu seru, semua tokohnya digambar berdasarkan produk mainannya, selain itu daya tarik lain adalah adanya beberapa karakter robot yang digambarkan memperlihatkan proses perubahan wujud mereka. Semuanya digambarkan secara detail.
Berikut ini adalah ilustrasi dari kemasan box dari produk mainan Transformers dari tahun 1984 hingga 1987:

1984 Box Art
Inilah ilustrasi pertempuran para Transformers di tahun 1984. Wujud para tokohnya diambil langsung dari produk mainannya, sehingga beberapa karakter tampak kaku. Dari komposisi karkter dan warna latar belakang yang dikontraskan, kita sudah dapat menentukan mana jagoan dan mana lawan secara sekilas. Karakter Optimus Prime sebagai tokoh utama ditonjolkan di sini.

1985 Box Art

Ilustrasi box art di tahun 1985. Pertempuran digambarkan terasa lebih seru dan detail tiap karakternya juga memukau. Fokus karakter ada pada para Dinobot dan Devastator, karakter favorit fans Transformers pada masa itu. 

1986 Box Art
Ilustrasi box art 1986, tokoh Metroplex sebagai Autobot base menjadi fokus utama dan dikelilingi oleh sejumlah karakter-karakter baru yang dimunculkan pada masa itu. Beberapa diantaranya adalah tokoh-tokoh dari film Transformers The Movie, yang dirilis pada tahun yang sama.

1987 Box Art


Ilustrasi box art produk Transformers di tahun 1987. Tokoh-tokohnya diambil dari versi anime Transformers:Headmasters dan sejumlah tokoh baru dari season 4 animasi Transformers di Amerika dan juga beberapa tokoh dari komik Transformers produksi Marvel Comics.

Minggu, 25 Desember 2011

Resensi Buku: TRANSFORMERS VAULT

For the first time ever, here is the complete story of Transformers, everyone's favorite robots in disguise. Loaded with never-before-seen images, this book is a guide to the epic battle between the Autobots and Decepticons, as it began with toys and television and continued to comics, film, games and other media. There's something here for all generations, from classic toys that have become sought-after collectibles to amazing high-tech visuals of three live actions films.


Hasbro has opened it official archives, gathering more than 250 images and several featured pieces of memorabilia. Look inside for a sheet of Generation One tech specs with a secret revealer, a rare pencil sketch from comics artist Casey Coller, an unseen character profile for Hot Rod from the 1986 film, an animation cel, and much more. Exclusive photo of Japanese Transformers prototypes, archival development art, and brand-new information about the future of the Transformers makes this the ultimate package for every fan. (Sinopsis Transformers Vault)

Judul buku :     TRANSFORMERS VAULT : The Complete Transformers Universe
Penulis       :     Pablo Hidalgo
Pengantar  :     Peter Cullen (pengisi suara Optimus Prime)
Penerbit     :     Abrams, 115 West 18th Street New York, NY 10011
ISBN           :     978-0-8109-9868-1
Format       :     Hard Cover
Halaman     :     162
Harga         :     U.S $ 35.00  (Rp 375.000,- [harga Peri-Plus]


Dikemas dalam sebuah kotak berwarna biru, inilah buku referensi Transformers yang wajib dimiliki oleh para fans Transformers.


Di sini kita bisa melihat dan mengetahui asal usul Transformers dari Diaclone dan Microman buatan Takara (sekarang Takara Tomy), selain itu sketsa konsep dan prototype dari sejumlah mainan keren Transformers yang bahkan tidak dirilis ditampilkan dalam buku ini.


Informasi mengenai produk Transformers baik yang dirilis maupun dibatalkan, baik dari Diaclone sampai produk terbaru Dark of The Moon bisa ditemukan dalam buku ini, selain itu kita juga disuguhkan dengan sejumlah foto-foto produk dengan kualitas tinggi, membuat buku ini layak dimiliki oleh fans hardcore seperti penulis blog ini.


walaupun bukan sebuah artbook, buku ini memuat beberapa sketsa konsep produk dan ilustrasi yang cukup keren untuk dijadikan bahan referensi. Beberapa artwork dan sketsa konsep yang ditampilkan bahkan tidak pernah diterbitkan atau direalisasikan sebelumnya.


Selain produk mainan, buku ini mengulas pula tentang sejarah perkembangan serial animasi Transformers mulai dari Generation 1 hingga Transformers: Prime yang disertai dengan sejumlah screen capture, cel animasi hingga desain karakter yang membuat buku ini menjadi menarik untuk dimiliki

 
Dalam buku ini dibahas pula mengenai Transformers dalam dunia komik. Pembahasannya cukup komprehensif, sehingga para pembaca diajak untuk menyelami sejarah komik-komik Transformers dari era Marvel, UK Exclusives hingga Dreamwave dan IDW. Selain itu disinggung juga tentang perkembangan manga Transformers yang hanya diterbitkan di Jepang.


Buku ini juga memberikan apresiasi dan perhatian khusus pada Transformers Jepang dan juga karakter-karakternya. Sayangnya ulasan mengenai Transformers Jepang terasa kurang mendalam di sini. Materi ulasan lain yang cukup menarik untuk disimak adalah kehadiran Transformers dalam bentuk lain, seperti dalam format video games. Ulasan lain dari buku ini yang tidak akan dilewatkan begitu saja oleh para fans adalah tentang dibalik kesuksesan franchise  film layar lebar Transformers.


Daya tarik lain dari buku ini adalah sejumlah bonus menarik yang disertakan seperti, ilustrasi poster Transfomers The Animated Movie (1986), katalog mainan Generation one, Tiket masuk penayangan Transformers: the Movie 2007 dan masih banyak lagi.

Rekomendasi:    Layak Beli
Nilai                :    8/10