Minggu, 21 Juni 2020

Pelatihan Penerapan Pengajaran Menggunakan Metode Visual Literacy dan Mind Mapping Pada Guru-guru SMPK Baptis Periode Pelaksanaan Januari 2020 – Juni 2020

Latar Belakang Kegiatan

Di tengah-tengah dinamika sistem pendidikan di Indonesia yang ingin menyesuaikan dengan tuntutan perubahan dan pengembangan sumber daya manusia, maka diperlukan pula instrumen yang tepat untuk mendukung tuntutan ini, terutama sekali di sekolah-sekolah. Beberapa sekolah sudah mulai mengadopsi cara pengajaran kreatif yang tentunya berbeda dengan cara-cara pembelajaran konvensional. Akan tetapi beberapa sekolah karena keterbatasannya baik secara sumber daya manusia maupun infrastrukturnya masih belum bisa menerapkan cara pembelajaran kreatif pada para siswanya.

Proposal ini memaparkan usulan kegiatan para pengajar dan mahasiwa Program Studi Desain Komunikasi Visual – Fakutas Industri Kreatif Universitas Telkom untuk memberikan kontribusi pengaplikasian penggunaan Bahasa literasi visual pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai salah satu instrumen pengajaran kreatif.


Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan berbentuk ceramah, sharing session dan praktek membuat materi pembelajaran menggunakan Bahasa literasi visual. Adapun kegiatannya dilakukan dengan metode transfer keilmuan berupa ceramah, sharing knowledge mengenai pemanfaatan Visual Literacy dan Mind Mapping yang dikembangkan dari mata kuliah ilustrasi dan studio desain komunikasi visual 1 dan 2 yang terdapat pada kurikulum Desain Komunikasi Visual pada peminatan Desain Grafis, masuk dalam ranah keilmuan desain komunikasi visual khususnya bidang kreatif.

Salah satu tujuan pendidikan adalah membantu anak didik mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, oleh karena itu pendidikan dikatakan membawa manfaat bagi anak didik maupun masyarakat. Sementara orang tua memandang sekolah sebagai tempat di mana anak mereka bisa mengembangkan potensi dan kemampuannya. Menanggapi hal ini, sekolah perlu melakukan pembimbingan yang bertujuan untuk menolong anak didik dalam membantu perkembangan potensi akademik dan non akademik para anak didiknya. Dalam rangka mempersiapkan anak didik, sekolah harus memberikan pembimbingan yang didasarkan pada pengenalan ruang lingkup kegiatan belajar mengajar (KBM) dan tingkat partisipasi para tenaga pengajar dan para peserta didik di sekolah.

Menurut pakar pendidikan, Drs. M. Dalyono, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswanya. Menurutnya, perkembangan kemampuan siswa dalam menerima pengajaran sangat bergantung pada kualitas guru, metode pengajaran dan kesesuaian kurikulum disamping faktor eksternal lain seperti jumlah murid, jumlah ketersediaan tenaga guru, kelengkapan serta tata tertib sekolah.

Sementara, Literasi Visual sendiri oleh Sunni Brown didefinisikan sebagai Kemampuan yang berkaitan dengan proses, mengidentifikasi, memahami, mengintrepretasi, mencipta, mengkomunikasikan dan mengomputasi dengan menggunakan bahasa dan materi visual. Kemampuan ini lah yang akan diajarkan kepada para siswa, sehingga menurut pihak tim PKM dan dari SMPK Baptis, pelatihan semacam ini mampu membantu para guru dan tenaga pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran secara menarik dengan bantuan visualisasi kreatif.

Berdasarkan usulan dan permintaan dari pihak SMPK Baptis, maka tim PKM mencoba membagikan proses perekaman data evaluasi mata pelajaran berbasis metode visual sebagai bentuk pelatihan lanjutan dari pelatihan pembuatan portofolio visual di SMPK Baptis. SMPK Baptis sendiri terletak di jl. Wastukencana 40, Bandung, sebuah Sekolah Menengah Pertama yang tidak terlalu besar dan memiliki jumlah kelas yang tidak terlalu banyak. Jumlah kelas yang tidak terlalu banyak memungkinkan tim untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pendataan nilai dan angka kecakapan minimum (KKM).


SMPK Baptis yang dipimpin oleh Bapak Drs. Heru Agus Broto S. ini memiliki 6 orang tenaga guru tetap dan kini sekitar 20 orang tenaga guru luar biasa/ honorer yang bertanggung jawab pada mata pelajaran dan juga membina total 110 orang siswa.  Dengan komposisi ini, metode pendataan dalam melakukan pelatihan penyampaian metode belajar berbasis visual literacy dan mind mapping, terutama pelatihan ini merupakan hasil permintaan dari pihak SMPK Baptis setelah mendengar usulan dari tim PKM yang sebelumnya berkunjung dan sering melaksanakan program PKM di sekolah tersebut. Tentunya, penyampaian materi harus disesuaikan dengan konteks sosial budaya lingkungan, juga misi dan visi institusi tersebut, Hal ini mengindikasikan bahwa guru-guru setempat diharapkan dapat menggunakan pengetahuan dan kreatifitas mereka untuk menyusun metode kreatif mereka sendiri.

Atas dasar itulah, tim PKM yang terdiri dari dosen program studi Desain Komunikasi Visual yang mempunyai keilmuan berbasis komunikasi visual bersama dengan pihak SMPK Baptis selaku masyarakat sasar merumuskan ide untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru wawasan dan pengetahuan tentang pemanfaatan Bahasa literasi visual pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan workshop pelatihan ini dapat membantu salah satu program pendidikan pemerintah kota Bandung untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas para guru di SMPK Baptis.



Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sharing sesion dan workshop untuk membuat materi ajar berbasis Literasi Visual dan mind mapping bagi para guru di SMPK Baptis.

Desain komunikasi visual sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout. Tata kelola gambar dalam komposisi tertentu membentuk ilustrasi yang bertujuan menarik perhatian dan memberi kesan tertentu.


Metode transfer keilmuan tetap diterapkan pada pelaksanaan PKM kali ini berupa sharing knowledge mengenai fungsi bahasa visual sebagai bahasa komunikasi universal yang bisa digunakan dalam penyampaian materi ajar di sekolah. Dalam pelatihan ini, sharing knowledge dilakukan dengan memberikan gambaran umum tentang pemanfaatan literasi visual dalam pembuatan materi pengajaran secara praktek yang diadakan dalam bentuk workshop. Sayangnya, kondisi pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) , memaksa pelatihan kepada guru-guru SMPK Baptis ini secara daring menggunakan Google Classroom dan Google Meet. 



Video kegiatan Pelatihan ini bisa disimak pada tautan berikut ini:


Minggu, 07 Oktober 2018



Kemunculan komik dalam media teknologi informasi sudah diramalkan oleh Scott Mc Cloud, dalam bukunya 
yang berjudul Reinventing Comics. Mc cloud juga menyoroti perkembangan teknologi informasi (baca: internet)
yang sangat cepat dewasa ini ikut mempengaruhi industri komik dan juga perilaku pembacanya. Begitu juga di 
era sosial media dewasa ini, kemunculan komik di sosial media merupakan komik dalam bentuk digital yang 
memanfaatkan jalur sosial media dalam menjangkau pembacanya. Komik sosial media dimanfaatkan oleh para 
komikus untuk mempopulerkan karya mereka dan mempopulerkan komik lokal dengan cara langsung menyasar pada target audience / pembacanya tanpa melalui media konvensional [buku-surat kabar] dan melalui proses 
penerbitan.  
Potensi pasar bagi komik dengan platform sosial media ini adalah Pengguna sosial media di Indonesia di 
dominasi oleh generasi milenial dan generasi z, di mana smart phone dan beragam gawai lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian mereka.  Komikus bisa memanfaatkan jejaring sosial media yang ada. 
Facebook, Instagram, Tumblr, Pinterest adalah sosial media yang paling sering digunakan dan terhubung satu 
sama lain. Apabila komik mendapatkan like dan followers cukup banyak, tidak menutup kemungkinan untuk 
mendapatkan sponsor, pemasangan iklan atau penerbit.
Permasalahan yang sering dihadapi komikus pemula yang akan masuk ke dunia komik adalah  mereka masih 
belum memahami kemudahan yang ditawarkan oleh komik dengan platform sosial media dan masih banyak 
komikus pemula yang belum memahami bagaimana membuat storytelling dan pacing yang tepat bagi komik 
sosial media.
Workshop ini akan membantu para komikus pemula yang ingin mempopulerkan karyanya melalui sosial media 
dengan cara yang mudah dipahami dengan praktek langsung, dan pemberian wawasan tentang proses ngomik
 di sosial media.
Pemateri adalah Dimas Krisna Aditya, alumni magister Seni Murni Institut Teknologi Bandung. Pemateri pernah menerbitkan komik bersama DAR Mizan dan Elex Media Komputindo pada awal 2000-an serta aktif menjadi 
illustrator lepas di beberapa buku dan majalah. Kini pemateri adalah Dosen di Fakultas Industri Kreatif 
Universitas Telkom sekaligus sebagai Ketua Telkom University Kreatif Center. Selain itu pemateri juga mengajar di Sanggar  gambar Talentart.
Kegiatan ini terbatas untuk 15 orang. Berikut adalah informasi yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan
Syarat & ketentuan:
  • Peserta HARUS memb.awa peralatan sendiri, baik itu alat gambar manual ataupun digital. Untuk jenis alat gambar tidak dibatasi, begitu pula dengan software yang digunakan
  • Panitia hanya menyediakan serifikat kegiatan dan kertas gambar
  • Biaya Workshop adalah IDR 75.000,-
  • Cara pendaftaran :
  • a. Sign up di www.cmyk.id (pastikan penulisan nama peserta sudah benar karena akan diberikan sertifikat)
  • b. Mendaftar melalui www.cmyk.id/events/lists
  • c. Lakukan transfer ke rekening BCA 51.70.70.67.67 dengan berita judul acara workshop – Nama Peserta (sesuai dengan nama ketika sign up)
  • d. Mohon kirim bukti transfer ke info@cmyk.id dengan judul acara workshop– Nama Peserta

Jumat, 04 Januari 2013

Jyuuden Sentai Kyoryuger


Long ago, in the time of the dinosaurs, the earth was invaded by forces from outer space. The only people capable of the stopping them was a team known as the Kyouki Ryu no Sha, the People of the Strong Dragons, or, Kyoryuger for short. Now, in the modern world, they return using the powers of the Beast Batteries to fight off this revived threat.

Jyuuden Sentai Kyoryuger, merupakan serial Super Sentai ke-37 yang diproduksi oleh TOEI menggantikan Tokumei Sentai Gobuster, pada tanggal 17 Februari 2013 di stasiun TV Nihon yang akan datang. Serial ini akan mengambil konsep dinosaurus power seperti pendahulunya Kyoryuu Sentai Zyuranger dan juga Bakuryuu Sentai Abaranger. Serial ini dirumorkan akan mengangkat tema yang ringan, dan lebih berwarna sesuai dengan pangsa pasar super sentai pada umumnya yaitu anak-anak.  


Jyuuden Sentai Kyoryuger terdiri dari 
  • KyoryuRed : Kiba no Yuusha (the fang hero) Daigo Kiryu
  • KyoryuBlack : Dangan no Yuusha (the bullet hero) Ian Yorkland
  • KyoryuBlue : Yoroi no Yuusha (the armored hero)  Nobuharu Udou
  • KyoryuGreen : Zangeki no Yuusha (the slashing hero) Souji Rippukan
  • KyoryuPink : Tsuno no Yuusha (the horn heroine) Ami Yuzuki

Dalam aksinya para Kyoryuger akan menggunakan mecha Kamitsuki Gattai Kyoryujin yang merupakan gabungan dari JudenRyu — Gabutyra, Stegotchi dan Dricera.

Serial ini diakan disutradarai oleh Koichi Sakamoto yang sebelumnya menyutradarai Kamen Rider Fourze dan beberapa episode Power Rangers bersama dengan penulis sekenario  Riku Sanjo yang sebelumnya terlibat dalam Kamen Rider W. Untuk koerografi action,  Hirofumi Fukuzawa kembali dipercaya dalam masalah ini setelah sebelumnya ikut dalam koreografi Tokumei Sentai Gobuster. Toshihiko Sahashi yang terlibat dalam pengerjaan latar musik pada Kamen Rider Hibiki akan bertanggung jawab dalam music composition. Serial ini sendiri diproduseri oleh  Omori Takahito. 


Kamis, 03 Januari 2013

Watch Out For 37th Super Sentai Series: Jyuuden Sentai Kyoruger



Sebentar lagi Tokumei Sentai Gobuster akan mengakhiri masa tayangnya, TOEI pun sudah menyiapkan seri super sentai ke 37 yaitu Jyuuden Sentai Kyoryuger. Kyoryuger mengambil tema dinosaurus power mengulang konsep Kyoryuu Sentai Zyuranger dan Bakuryuu Sentai Abaranger, hal ini terlihat dari desain kostum dan mecha dari Kyoryuger. Selain itu, tema dan cerita dari Kyoryuger mungkin akan menggunakan plot yang lebih ringan dan lebih berwarna. Nantikan info berikutnya.

Senin, 20 Agustus 2012

Candy Toys Kamen Rider Decade - Kamen Rider Kuuga In Hand Images


Hai semuanya! Apa kabar? sudah lama nih kami tidak muncul pada blog ini. Yups, beberapa bulan kemarin penulis memang sangat sibuk sekali dengan berbagai pekerjaan dan juga penulis dan isteri juga sempat menderita sakit, sehingga harus mendapatkan perawatan ekstra.

Okay, what we have here? oh ya..beberapa waktu lalu seorang teman ya g baik hati memberikan saya figur Kamen Rider Kuuga ini. Figur ini juga merupakan salah satu figur dari seri  pertama Candy Toys Kamen Rider Decade yang dirilis bersamaan dengan Kamen Rider Ryuuki yang sebelumnya pernah saya buat review-nya.



Figur ini memiliki detail yang cukup menarik, terutama dari warna. Teman saya memilih untuk menambahkan sendiri beberapa detail menggunakan cat ketimbang menggunakan sticker yang terlampir. Seperti pada Kamen Rider Kuuga dalam seri Kamen Rider Decade, figur ini dapat diubah menjadi sosok kumbang raksasa Gouram dengan menambahkan beberapa parts khusus. Dan yang cukup membuat saya terkesan adalah, sosok figur Kamen Rider Kuuga di sini tetap bisa tampil 'normal' dalam wujud rider form Kuuga.






Minggu, 03 Juni 2012

I've Been Busy These Days...

Saya mohon maaf apabila selama bulan Mei kemarin tidak ada postingan dan review baru karena beberapa minggu terakhir ini saya sangat sibuk sekali mengerjakan sejumlah proyek ilustrasi dan juga pengeditan. Wah, sudah lebih dari 6000 pemirsa yang masuk ke blog saya sampai saat ini. Dengan penuh kerendahan hati saya ucapkan banyak terima kasih bagi para pemirsa yang sudah menyempatkan diri mengunjungi halaman blog ini.
Semoga di bulan Juni ini saya bisa menyempatkan untuk kembali menulis sejumlah review dan artikel.

Salam hangat,

Mr. Dee

Rabu, 25 April 2012

90's Superheroes Comics That Influenced Me (Part 2)

Some Image Comics

When I was in high school in my small hometown, a friend of mine introduce me to a girl who interests in comics. She invited us to pay a visit, after we wnet to her house, I really really surprised, not to mention that the girl is hot chicks, but more surprisingly were what she showed to me. A bunch of US comics I never seen before. Could you imagine, that a (hot) junior high school girl collects some IMAGE comics such as Spawn, Gen-13, Dawn and even Cyber Force! She also introduced me to WIZARD the comic magazine which had brought me to the new perspectives of comics, especially the industries. What happen next is other story to told. Some of her collections back there was inspired me so much. After I spent my times in her house, I learned much. So here's my takes:

Gen-13 (Image)


I begin adore J. Scott Campbell arts after read this title. How amazing, to see a group of young superheroes, and full of hot babes (hail to the puberty) like Fairchild, Rainmaker and Freefall wear sexy costumes.The story was not quite good but the artworks are great. Gen 13 was Image answers to Marvel's Generation-X, the origins of these Gen-13 kids were quite same. The other surprise is when I read that Jim Lee was a co-creator of this title, and some of the Gen-13 artworks was made by himself. After moved to Bandung for studies, I've bought my Gen-13/ Generation-X  crossover. A quite light storyline.


Gen-13 had inspired me to make a comics with young girl as a hero until now. For years I've been obssesed with make my own comic heroes, and took a young dude as a hero. But Gen-13 changed that. My published comics like BELIA (2001) and AMEL (2003, now the title change into MEL's Sisters) were not superheroes comics but Gen-13 and Campbell's other works like Danger Girl has influenced me much. 
 
Cyber Force (Image)
 

Cyber Force was an X-men archetype for me. Some Image's Group of superheroes in 90's were X-men archetype because some founders of Image like Jim Lee, Marc Silvestri and Rob Liefield were ex-X-books artists. No wonder they're some how look alike. The reasons why I like these titles like Wild C.A.T.s, Stormwatch, Youngblood and Cyber Force was same with why I like the 90's X-books. Cyber Force is a group of government support cyborg team for special operations. Okay, underline the special operations here. Every superheroes in Image's universe during the 90's era were special operations or black ops agents. Why I like the Cyber Force? The Babes Factor, even there a muscles guy like Stryker, Ripclaw or Impact, the babes were so dominant. They're Femme Fatales after all, Cyblade, Ballistics and Velocity. I used their archetype in my BELIA (Bureau of ELites Investigation Agents, seems like special operations huh?) characters, martial artists, markswoman and lighthearted young girl.

Spawn


I never like Spawn's stories. For me Spawn is the only way for McFarlane guy to survive and feed his family. But I do ike Spawn cover artworks and splash pages. And for some reasons, I'd like to have this Spawn action figures. Never have any of 'em bacause they're too expensive for me. The movie was blah, but I always choose Spawn in order to play Soul Calibur II. Never collects any Spawn comics, but when I out of idea, I browse Spawn's covers on the internet and then found one. I don't know why, but Spawn always hypnotized everyone of us, the designers or artists just like Gundam. You never like the stories, but you put the action figures in your desk for inspirations. My fave characters in Spawn is Angela. Okay, she's another hot femme fatale. I have the action figure at my desk.


My Artworks at STORY no.33


Majalah STORY Teenlit Magazine edisi 33 akhirnya terbit juga. Kali ini penulis blog sekaligus ilustrator untuk majalah STORY kembali menampilkan karya ilustrasi dan sinopsis dari cerpen yang dilustrasikan. Mulai saat ini, ilustrasi alternatif baik yang digunakan ataupun tidak digunakan dalam ilustrasi akan ditampilkan di blog tercinta ini.

PLANTAE BANGSAKU


"...seharusnya kami yang jadi raja di planet ini, 
bukan bangsa manusia yang tidak pernah memberi manfaat..."

Nun jauh dari galaksi kita, terdapat sebuah planet yang disebut sebagai planet bernama Biotic yang keadaannya sangat mirip dengan bumi. Penduduk planet Biotic ini terbagi atas tiga bangsa besar yaitu Plantae, Animalia dan Humania. Bangsa Plantae merasa bahwa mereka selama ini dieksploitasi secara besar-besaran dan diperlakukan semena-mena oleh bangsa Humania. Akhirnya, karena tidak tahan dengan penindasan oleh bangsa Humania, bangsa Plantae memutuskan untuk melakukan sebuah pemberontakan agar bangsa Plantae bisa berkuasa di planet Biotic.


Mita Mutia Rahman, sang penulis mencoba menggambarkan sebuah metafora dan sindiran di sini. Melalui tokoh Pterocarpus Indicia, kita diajak untuk menyelami bagaimana kita selaku manusia telah menjajah dan mengeksploitasi bumi dengan rakus, sekaligus mengajak kita untuk melihat dari sudut pandang tumbuhan. Sebuah kampanye Go Green dalam balutan cerpen bergenre fantasi yang layak disimak.

JUBAH METAMATERIAL


Apa yang kamu inginkan apabila mengenakan pakaian yang dapat membuatmu tak terlihat layaknya invisible woman ataupun hollowman? Tanyakanlah perasaan tersebut pada Farel. Alih-alih menjaga penemuan kakeknya, Farel malah mengenakannya untuk memikat hati Virna, pujaan hatinya? Apakah yang terjadi dan apakah keistimewaan jubah metamaterial lainnya?


Kisah science fiction yang mengangkat keisengan manusia apabila mendapatkan kemampuan yang tidak dapat dinalarnya ini dibuat oleh seorang guru fisika asal Klaten bernama ibu Dwi Yulianti. Bu, saya mau bertanya rumus fisika apa yang digunakan sebagai prinsip dasar jubah metamaterial ini? Ups...just kidding...

Sabtu, 21 April 2012

90's Superheroes Comics That Influenced Me (Part 1)

The Death and  Return of Superman Saga.

You'll believe that Superman can die!

This saga really shocked me hardly. I didn't believe after I saw the articles in magazines. A Superman killed by a newbie villains, not by his arch nemesis Lex Luthor?  I still didn't believe after I read the novels. Actually, this story line had force me to read novels. Why? Because in my hometown, it so difficult to found an imported comics except borrowing them. One of my friend lend me the translated novels in Indonesian. Then I played the games in Genesis and SNES. I've seen the trading cards.


Then I read the whole trade paperback after I moved for college. Yes, this comics had opened my perspective of making comic heroes, they could died and resurrected when ever you wanted to. You could also put the substitutes heroes for the main hero for playing with stories. The important things I've learned was the market's impact. That awesome! I enjoyed to see the appearance of Eradicator, Steel, Superboy and Cyborg Superman. Never forget them in whole of my life so easily. Okay, some of you would think that Superman's long hair make him look silly, but for me that fine (for that periods).



Todd McFarlane's Spider-Man


Something neo-classic, Todd McFarlane's Spider-man. The artworks are Grimm, gory, dark, bloody, etc. This is an epic books (in those early 90's years). The words Amazing, Spectacular and Sensational were put at the numbers of the 1st book selling. Not mentioned, the variant covers like hologram cover, holo-foil covers, embossed covers. It created new horizons in comic industries in 90's, collectibles gimmicks investment money can buy. But today who care about it? I don't care, I just concern about the high quality artworks there.


I've been read and collect this comics (of course the Indonesian translation brought by Misurind). The artworks were shocking, actually I really didn't enjoy McFarlane's artworks, but amazingly, this comics had persuaded me to collect them because of it. I've learned, you doesn't have to make a well drawn artworks aesthetically for make a high quality comics. The black panel, the television news scenes and splash pages had influenced my comic pages. 




Batman: Knightfall


I was shocked while read an article in magazine, that DC has made Batman paralyzed and replaced by new guy. I wondered that Grayson would take the cape, but I was surprised after I saw the new Batman, while I borrowed Batman issue 500 from my friend.  Jean-Paul Valley/ Azarael replaced Bruce Wayne Role. I really like the new Batman costume, altough some of bat-fans hated it just like they hate George Clooney. 


But for me that was interesting, while knowing someone else had taken your favorite hero role and they've do the opposite things from what your hero done. I like what this new Batman did, he's so cruel and brutal. And the way original Batman took over his role was very outstanding.


DC knew how to break the market those days without depends on various covers and gimmicks that Marvel or Images done in industries. For me Batman cannot replace by other characters even a Dick Grayson. Bruce Wayne always be our Batman. But, personally, Knightsend Batman had impressed me with the costume design just like the long haired Superman with black costume.


90's X-Men

This X-men cover below was my very first modern X-Men readin' after bored with Misurind's classic X-Men. Thanks to mr. Nichola Sarvangga Valero Mitakda, for lend this book at high school and make me a hugh 90's X-Books fans and of course a Jim Lee fan. This comics had open my window about comics world.


1990 was my favorites X-men era. In 90's there were many various of X-Men characters. From the original five like Cyclops, Phoenix, Beast, Iceman and Angel until some newbies like Marrow, Maggot and dr. Reyes in the end of 1990's. For several years in 90's Era Marvel had some top writer and artists for working in many X-Books such as The Uncanny X-Men, X-Men, Excalibur, X-Factor, X-Force, Cable and Generation-X. Actually, the hype were started  by the end of 90's when some X-creator like Jim Lee and Rob Liefield involved in some X-books. Soon X-men were grow bigger than I could imagine in those days.


The 90's era also had some great story arcs like X-tictions Agenda, X-cutioner Song, Mutant Genesis, Fatal Attractions and Phalanx Covenant. And some great artists were begin and grow their career in the 90's X-books like Andy Kubert, Adam Kubert, Joe Madureira, Chris Bachalo, Ian Churcil, Carlos Pacheco, Salvador Larroca and many more! With this phenomenon, I had a dream when I was in high school, I thought that would be cool to work for an X-Book, while until now it just still a dream to me. 


My most favorite x-man is Wolverine. Yup, the yellow spandex one. When, the movie success affected the continuity of the X-books, the characteristic of Wolvie changed. It doesn't mean I hate the movie universe X-men, but naturally I grew up with the 90's comics X-guys especially Wolverine.


 The Age of Apocalypse is still my favorite crossover. It was surprisingly to saw an altered universe caused by the death of Prof. X. Some of characters was redesigned radically, like what have Marvel done to Wolverine, Sabretooth and Rouge. And yet, it was the first time I saw a manga style could blend with US comic style, thanks to Joe Madureira for redesign Rouge based from Ghost in The Shell's Mokoto Kusanagi.


Personally, the 90's X-men was taught me that you could make many various characters, various super powers and redesign old characters into new ones. The popularity of the books and TV animation, brought me to another hobbies such as collecting trading cards and action figures.

Minggu, 15 April 2012

Sayonara, Jou Shigeru! Saraba, Kamen Rider Stronger...



Dunia tokusatsu kembali berduka, dunia kehilangan salah seorang pemeran Kamen Rider. Seperti yang diberitakan, Bapak Araki Shigeru, pemeran Jou Shigeru, tokoh utama dalam Kamen Rider Stronger telah diabarkan menninggal dunia pada tanggal 14 April 2012 dalam usia-nya yang ke 63 tahun karena penyakit kanker yang dideritanya. Beliau sempat dirawat di rumah sakit sebelumnya, hal ini cukup mengejutkan kami mengingat dalam beberapa kesempatan dan wawancara almarhum terlihat sehat di usianya yang tidak lagi muda.

Selama hidupnya, almarhum dikenal sebagai Kamen Rider Stronger, selain itu ia juga sempat menjadi pemeran utama dalam Chojin Bibyun. Almarhum terlahir dengan nama Araki Ikunori pada tanggal 9 Februari 1949. Almarhum sempat berkarir di dunia tarik suara dan tergabung dalam group Four Sainth. Setelah grup tersebut bubar di tahun 1973, almarhum yang juga menguasai bela diri karate dan judo ini mulai menjajal dunia akting dan kemudian mendapatkan peran Kamen Rider Stronger. Selain aktif di dunia tokusatsu, almarhum juga banyak berperan di sejumlah drama televisi dan film layar lebar.

Araki Shigeru
9 Februari 1949 - 14 April 2012

Selamat jalan dan terima kasih Jou Shigeru, Kamen Rider Stronger.....