Di tengah-tengah dinamika sistem pendidikan di Indonesia yang ingin menyesuaikan dengan tuntutan perubahan dan pengembangan sumber daya manusia, maka diperlukan pula instrumen yang tepat untuk mendukung tuntutan ini, terutama sekali di sekolah-sekolah. Beberapa sekolah sudah mulai mengadopsi cara pengajaran kreatif yang tentunya berbeda dengan cara-cara pembelajaran konvensional. Akan tetapi beberapa sekolah karena keterbatasannya baik secara sumber daya manusia maupun infrastrukturnya masih belum bisa menerapkan cara pembelajaran kreatif pada para siswanya.
Proposal ini memaparkan usulan kegiatan para pengajar dan mahasiwa Program Studi Desain Komunikasi Visual – Fakutas Industri Kreatif Universitas Telkom untuk memberikan kontribusi pengaplikasian penggunaan Bahasa literasi visual pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai salah satu instrumen pengajaran kreatif.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini akan berbentuk ceramah, sharing session dan praktek membuat materi pembelajaran menggunakan Bahasa literasi visual. Adapun kegiatannya dilakukan dengan metode transfer keilmuan berupa ceramah, sharing knowledge mengenai pemanfaatan Visual Literacy dan Mind Mapping yang dikembangkan dari mata kuliah ilustrasi dan studio desain komunikasi visual 1 dan 2 yang terdapat pada kurikulum Desain Komunikasi Visual pada peminatan Desain Grafis, masuk dalam ranah keilmuan desain komunikasi visual khususnya bidang kreatif.
Salah satu tujuan pendidikan adalah membantu anak didik mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, oleh karena itu pendidikan dikatakan membawa manfaat bagi anak didik maupun masyarakat. Sementara orang tua memandang sekolah sebagai tempat di mana anak mereka bisa mengembangkan potensi dan kemampuannya. Menanggapi hal ini, sekolah perlu melakukan pembimbingan yang bertujuan untuk menolong anak didik dalam membantu perkembangan potensi akademik dan non akademik para anak didiknya. Dalam rangka mempersiapkan anak didik, sekolah harus memberikan pembimbingan yang didasarkan pada pengenalan ruang lingkup kegiatan belajar mengajar (KBM) dan tingkat partisipasi para tenaga pengajar dan para peserta didik di sekolah.
Menurut pakar pendidikan, Drs. M. Dalyono, keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswanya. Menurutnya, perkembangan kemampuan siswa dalam menerima pengajaran sangat bergantung pada kualitas guru, metode pengajaran dan kesesuaian kurikulum disamping faktor eksternal lain seperti jumlah murid, jumlah ketersediaan tenaga guru, kelengkapan serta tata tertib sekolah.
Sementara, Literasi Visual sendiri oleh Sunni Brown didefinisikan sebagai Kemampuan yang berkaitan dengan proses, mengidentifikasi, memahami, mengintrepretasi, mencipta, mengkomunikasikan dan mengomputasi dengan menggunakan bahasa dan materi visual. Kemampuan ini lah yang akan diajarkan kepada para siswa, sehingga menurut pihak tim PKM dan dari SMPK Baptis, pelatihan semacam ini mampu membantu para guru dan tenaga pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran secara menarik dengan bantuan visualisasi kreatif.
Berdasarkan usulan dan permintaan dari pihak SMPK Baptis, maka tim PKM mencoba membagikan proses perekaman data evaluasi mata pelajaran berbasis metode visual sebagai bentuk pelatihan lanjutan dari pelatihan pembuatan portofolio visual di SMPK Baptis. SMPK Baptis sendiri terletak di jl. Wastukencana 40, Bandung, sebuah Sekolah Menengah Pertama yang tidak terlalu besar dan memiliki jumlah kelas yang tidak terlalu banyak. Jumlah kelas yang tidak terlalu banyak memungkinkan tim untuk membantu pihak sekolah dalam melakukan pendataan nilai dan angka kecakapan minimum (KKM).
SMPK Baptis yang dipimpin oleh Bapak Drs. Heru Agus Broto S. ini memiliki 6 orang tenaga guru tetap dan kini sekitar 20 orang tenaga guru luar biasa/ honorer yang bertanggung jawab pada mata pelajaran dan juga membina total 110 orang siswa. Dengan komposisi ini, metode pendataan dalam melakukan pelatihan penyampaian metode belajar berbasis visual literacy dan mind mapping, terutama pelatihan ini merupakan hasil permintaan dari pihak SMPK Baptis setelah mendengar usulan dari tim PKM yang sebelumnya berkunjung dan sering melaksanakan program PKM di sekolah tersebut. Tentunya, penyampaian materi harus disesuaikan dengan konteks sosial budaya lingkungan, juga misi dan visi institusi tersebut, Hal ini mengindikasikan bahwa guru-guru setempat diharapkan dapat menggunakan pengetahuan dan kreatifitas mereka untuk menyusun metode kreatif mereka sendiri.
Atas dasar itulah, tim PKM yang terdiri dari dosen program studi Desain Komunikasi Visual yang mempunyai keilmuan berbasis komunikasi visual bersama dengan pihak SMPK Baptis selaku masyarakat sasar merumuskan ide untuk memberikan pelatihan kepada guru-guru wawasan dan pengetahuan tentang pemanfaatan Bahasa literasi visual pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan workshop pelatihan ini dapat membantu salah satu program pendidikan pemerintah kota Bandung untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme. Kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas para guru di SMPK Baptis.
Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk
sharing sesion dan workshop untuk membuat materi ajar berbasis Literasi
Visual dan mind mapping bagi para guru di SMPK Baptis.
Desain komunikasi visual sendiri
adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi
serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan
gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis berupa bentuk dan
gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout.
Tata kelola gambar dalam komposisi tertentu membentuk ilustrasi yang bertujuan
menarik perhatian dan memberi kesan tertentu.
Metode transfer keilmuan tetap
diterapkan pada pelaksanaan PKM kali ini berupa sharing knowledge mengenai fungsi bahasa
visual sebagai bahasa komunikasi universal yang bisa digunakan dalam
penyampaian materi ajar di sekolah. Dalam pelatihan ini, sharing
knowledge dilakukan dengan memberikan gambaran umum tentang pemanfaatan
literasi visual dalam pembuatan materi pengajaran secara praktek yang diadakan
dalam bentuk workshop. Sayangnya, kondisi pandemi Covid-19 dan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) , memaksa pelatihan kepada guru-guru SMPK Baptis
ini secara daring menggunakan Google Classroom dan Google Meet.
Video kegiatan Pelatihan ini bisa disimak pada tautan berikut ini: